Sejarah MTs Ma’arif 2 Muntilan
Sejarah panjang berdirinya MTs Ma’arif 2 Muntilan diawali pada akhir tahun 80 an. Saat itu beberapa tokoh penggerak NU baik yang tua maupun muda memiliki keresahan mendalam. Keresahan ini didasari kenyataan lemahnya proses kaderisasi di tengah masivnya Nahdlatul Ulama di Kabupaten Magelang, khususnya kecamatan Muntilan.
Beberapa tokoh yang mewakili NU dan badan otonom beserta lembaga sepakat untuk membuat sebuah monument hidup. Monument ini sebagai penanda sekaligus wujud nyata bangkitnya kaderisasi guna menyiapkan calon-calon pemimpin NU masa depan. Tanpa lelah para tokoh ini berdiskusi membuat sebuah konsep nyata untuk mewujudkan angan-angan tersebut. Tepat pada tahun 1988, para tokoh yang di motori oleh H. Nasrodin, Muh Salim, Kyai M. Sjofawi dan beberap tokoh yang lain sepakat mendirikan lembaga pendidikan Ma’arif setingkat SMP. Maka berdirilah MTs Ma’arif 2 Muntilan.
Madrasah ini berdiri diatas semangat bersama antara tokoh tua dan Muda NU kecamatan Muntilan. Maka saat itu ditunjuklah 18 aktivis muda NU ini untuk mengelola sekolah yang baru lahir ini. Dibawah kepemimpinan Drs. Sarjono para aktivis ini mengelola 24 siswa. Layaknya lembaga pendidikan yang masih muda belia, maka masih terdapat benyak kekurangan di berbagai sisi. Bahkan gedung yang ditempati masih bersetatus pinjam pakai di rumah beberapa tokoh masyarakat yang merelakan sebagian ruangannya untuk ditempati kegiatan belajar dan mengajar.
Segala perjuangan diawal perjalanan MTs Ma’arif 2 Muntilan dilalui dengan suka dan duka yang mengiringi. Bermodalkan semangat dan keikhlasan para pengelola, baik yayasan maupun guru dan karyawan, di tahun 1991 berhasil menghantarkan siswa menjadi lulusan pertama. Hal inilah yang semakin menguatkan tekad untuk membesarkan Monumen hidup hasil karya para penggerak NU di kecamatan Muntilan.
Perjalanan Panjang yang ditempuh
Kegembiraan dan rasa bangga yang dirasakan oleh para pendiri dan pengelola MTs Ma’arif 2 Muntilan, ternyata dirasakan oleh masyarakat umum di sekitarnya. Hingga pada tahun-tahun berikutnya secara lambat-laun muncullah kepercayaan masyarakat untuk ikut membesarkan madrasah ini. Banyak diantara tokoh NU, tokoh masyarakat, sampai warga biasa menitipkan putra-putrinya untuk dididik di MTs Ma’arif 2 Muntilan.
Perkembangan yang nyata ini semakin menguatkan keyakinan para pengelola untuk membesarkan madrasah tercinta ini. Tentu semua yang dilakukan tidak lepas dari tujuan awal pendirian madrasah, yaitu menghantarkan siswa menjadi pelajar yang berakhlaqul karimah dan mampu menjadi pelopor di masyarakat untuk menjujung tegaknya ajaran Islam Ahlussunah wal Jama’ah.
Keyakinan ini diwujudkan dalam pendampingan yang dilakukan oleh para pengelola pendidikan di MTs Ma’arif 2 Muntilan. Pendampingan yang dilakukan secara serius ini dari tahun ke tahun menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Perkembangan yang bisa dirasakan selain prestasi siswa dari sisi akademik juga prestasi para guru dan karyawan. Banyak guru dan karyawan yang juga termasuk pendiri secara bergantian diterima sebagai pegawai negeri sipil. Pada masa itu, diusia madrasah yang masih muda terjadi beberapa kekosongan penyangga tegak berdirinya madrasah. Ini disebabkan karena sekitar lima tenaga pendidik menjadi PNS dan sebagaian guru senior memasuki usia pensiun. Kenyataan inilah yang justru menjadi penempa semangat para pengelola untuk tetap mempertahankan perkembangan madrasah.
Tidak cukup itu saja, dukungan dari berbagai pihak yang mengiringi kerja keras para pengelola telah mampu mewujudkan impian untuk memiliki gedung sendiri. Sampai saat ini MTs Ma’arif 2 Muntilan menempati tiga lokal gedung. Salah satu dari tiga gedung itu adalah pemberian dari KH. R. Anwar Abdullah Sajad. Salah satu tokoh panutan yang juga menjadi pendorong berdirinya MTs Ma’arif 2 Muntilan. Dua gedung diantaranya adalah gedung baru yang dibangun di sekitar Masjid Kyai Krapayk I Santren. Sementara gedung lama yang berada di dusun Ngadisalam dipergunakan untuk kegiatan belajar RA Masithoh Gunungpring.
Demi meningkatkan kualitas peserta didik MTs Ma’arif 2 Muntilan juga melengkapi dengan kegiatan ekstra kurikuler. Berbagai kegiatan yang disediakan diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi seluruh peserta didik untuk meningkatkan potensi yang dimiliki dan diminati. Banyaknya pilihan kegiatan juga menjadi daya tarik tersendiri, diantaranya Drumband yang juga sering ditampilkan dalam berbagai acara, Pramuka, Tilawatil Qur’an, Madrasah Diniah, Pertukangan, Komputer dan internet.
Keberadaan MTs Ma’arif 2 Muntilan juga tidak meninggalkan asas manfaat bagi masyarakat sekitar. Berbagai kerjasama pun juga dijalin. Salah satu kerjasama yang nyata adalah banyaknya santri pondok pesantren Watucongol yang juga menimba ilmu formal di MTs Ma’arif 2 Muntilan. Dan disetiap hajad ndalem pesantren atau pemerintah desa setempat selalu berusaha terlibat.
Kedekatan dengan masyarakat ini juga banyak membantu mendewasakan MTs Ma’arif 2 Muntilan dan para pengelolanya. Hingga saat ini telah malaksanakan akreditasi sebanyak tiga kali. Mulai akreditasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional, MTs Ma’arif hanya mendapatkan nilai B. Secara beruntun akreditasi itu mampu memotivasi untuk selalu memperbaiki dan melengkapi setiap kekurangan. Akreditasi kedua membuahkan nilai A-, dan akhirnya pada tahun 2008 MTs Ma’arif 2 Muntilan berhasil mendapatkan nilai A (sempurna).